Kamis, 17 Februari 2011

STRATEGI DALAM BERTARUH

Sangat benar sekali kalau ada pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang kaya dari hasil bertaruh
(Bet). Karena dari seratus bahkan seribu petaruh yang bisa hidup dari hasil bertaruh hanya ada beberapa orang
saja, dan karena sangat sedikit sekali orang - orang semacam itu, maka kita lebih mudah mengatakan bahwa
tidak ada orang yang kaya dari hasil bertaruh, dan pepatah itupun tidak dapat dibantah lagi.


"BET" atau bertaruh sama dengan berperang. Jika seseorang yang ingin bertaruh atau berperang di medan
perang, maka ada 2 macam perang yang dia hadapi:


1. Berperang dengan mengandalkan otot dan untung - untungan, artinya jika bukan kita yang mati, musuh
yang mati.
2. Berperang dengan persiapan, kepintaran dan strategi-strategi perang dari orang-orang yang memang
berpengalaman dalam perang.




Jelas sangat berbeda sekali kedua macam perang itu. Kalau yang pertama, lebih baik kita membeli peti mati dulu
sebelum berperang, agar tidak merepotkan keluarga kita kalau kita gugur nantinya. Artinya kalau kita selamat,
maka kita bisa menjual lagi peti mati itu untuk yang lain dan jika kita mati, peti sudah siap menunggu. Tapi
berbeda sekali dengan yang kedua. Kalau yang kedua, minimal kita mempunyai peluang yang besar untuk hidup,
bahkan kita bisa merebut kemenangan dari perang itu karena adanya peralatan yang sudah canggih dan di
tambah dengan kepintaran, strategi dan ilmu perang itu sendiri. Tapi jika anda takut, saran yang terbaik dari kami
adalah jangan anda ikut berperang!




Demikian juga dengan cara bertaruh di sini, jika anda adalah seorang petaruh yang selama ini hanya
mengandalkan 2-D (puluhan) yang mempunyai 100 kemungkinan menang , 3-D (ratusan) yang mempunyai
1000 kemungkinan menang atau bahkan 4-D (ribuan) yang mempunyai 10.000 kemungkinan menang, maka
anda adalah seorang petaruh yang bodoh, ibarat ayam yang siap disembeli oleh bandar. Tapi jika tujuannya
hanyalah iseng belaka, maka itu adalah hak anda. Namun jika anda mengharapkan itu sebagai suatu pekerjaan
rutin dan sebagai pengganti usaha, maka saran kami adalah sebaiknya anda urungkan niatnya dan mengganti
dengan profesi yang lain saja. Dan jika anda tetap bersikeras, maka bersiap siaplah menjual semua harta benda
anda dikemudian hari.